Posted by : Unknown
Selasa, 10 Desember 2013
Secara umum, proses
editing film dibedakan menjadi dua metode, yakni Continuity Cutting dan Dynamic
Cutting.
1. Continuity Cutting
Metode ini merupakan
metode editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang
mempunyai kesinambungan.
2. Dynamic Cutting
Metode editing film
yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai
kesinambungan.
TEKNIK EDITING FILM
Teknik editing film
dikategorikan menjadi empat jenis, yakni pararel editing, cross cutting, contras
editing, dan montase trope.
1. Pararel Editing
Yakni kalau ada dua
adegan yang mempunyai persamaan waktu, harus dirangkaikan silih berganti.
2. Cross Cutting
Yakni beberapa adegan
yang disilang atau penyilangan dua adegan dalam waktu tidak bersamaan.
3. Contras Editing
Yakni susunan gambar
yang memperlihatkan kontradiksi dua adegan atau lebih.
4. Montase Trope
Yakni sistem editing yang mempergunakan simbol atau
lambang-lambang yang menimbulkan pemikiran pada penonton.
Pada dasarnya, editing film dengan video tidak ada bedanya. Hal yang membedakannya, yakni pada aspek
teknologinya. Karena dalam perkembangannya muncul teknologi digital, untuk
lebih jelasnya dibedakan antara analog dan digital.
LINEAR DAN NONLINEAR EDITING
Jika kita cermati,
sebetulnya editing
film yang kita saksikan pada umumnya menggunakan nonlinear editing karena di dalamnya memungkinkan terjadinya
penambahan atau pengurangan di sembarang tempat terhadap shot dan scene-scene
yang ada. Secara umum untuk membedakan antara linear editing (analog dan digital) dan nonlinear editing
terlihat pada aspek teknologinya. Ramang Syah menjelaskan, pada proses
pengalihan editing video tape yang sangat
mendasar adalah proses pengalihan/dubbing dari sumber material (original tape)
ke edit master (master tape). Untuk melakukan editing, hal-hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan secara bertahap,
yakni :
§ Memilih gambar dan suara dari sumber materi
dan tentukan bagian-bagian mana yang ditransfer ke master tape,
§ Kemudian temukan bagian-bagian itu harus ditempatkan
pada master tape,
§ Untuk mendapatkan sequence yang tepat sesuai
dengan naskah, bagian-bagian tadi harus ditempatkan pada ruang kolom yang
sesuai,
§ Sesudah itu informasi tadi dialih/dub dari
sumbernya ke master tape, scene by scene. Sampai saat ini, belum ada
keseragaman dalam proses rekaman gambar sehingga setiap produser mendesain dan
membuat video tape recorder (VTR) menurut versinya masing-masing. Hal ini
dapat kita jumpai pada format-format VTR yang banyak dipasarkan antara lain
Format B, C, Umatic, Betacam, dan lain-lain. Saat ini yang dianggap paling
tinggi kualitas gambar dan suaranya adalah digital VTR yang dirintis oleh
Matsushita Panasonic dengan type AD 350 (kamera dan VTR digital pertama kali
digunakan di Olimpiade Barcelona 1992).
VTR merupakan suatu
mesin yang terdiri atas sistem elektronik dan mekanik yang digunakan saat
rekaman, editing,
dan penyiaran. Alat ini berfungsi merekam signal video dan audio kemudian memutar kembali kedua
signal tersebut (play back) secara bersamaan (syncron). Selain kedua signal
tadi, juga turut terekam signal pengontrol (CTL = control track line) dan
signal identifikasi/addres (TC + time code) (Syah, 2000 : 1-2).
LINEAR EDITING
Pada sistem linear editing, prosesnya dilakukan dengan cara langsung dan
apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, akan dilakukan pengulangan. Pada
akhirnya, editing
sistem ini menuntut peralatan yang besar dan bermutu untuk menjaga kualitas
hasil yang sedang dikerjakan. Pada umumnya, peralatan semacam ini hanya
dimiliki oleh kalangan tv penyiaran (broadcasting house) dan production house
(PH) skala besar. Jika hasilnya belum sempurna, akan dilakukan pengulangan editing yang memakan cukup banyak biaya. Untuk
kalangan pembuat film indie, sistem ini jarang dipakai.
Dalam sistem ini, seorang
editor harus teliti dan cermat dalam mengedit. Jika terjadi kesalahan sedikit
saja, pekerjaan yang hampir selesai bisa jadi harus diulang dari awal. Lantas
apa yang membedakan antara analog dan digital?
Pengertian umum analog
dari teknologi media audio visual adalah cara merekam yang dilakukan, baik
ketika shooting video maupun saat
mentransfer dari pita satu ke pita yang lain dengan perangkat kerjanya,
merupakan proses perekaman gelombang cahaya secara berkesinambungan (kontinyu)
menjadi satu bentuk kurva garis melengkung, seperti garis grafik yang
lengkungannya bergantung pada tinggi rendahnya cahaya itu sendiri.
Adapun pengertian
digital merupakan proses perekaman gelombang cahaya dengan pola terputus-putus
on-off lalu on-off begitu seterusnya, sesuai dengan karakternya dari teknologi
komputer, yang pada akhirnya menjadi satu bentuk kurva garis kotak-kotak yang
juga membentuk grafik yang terdiri atas banyak kotak kecil (Sahid, 2000:1).
NONLINEAR EDITING
Sistem inilah yang
kini banyak diminati kalangan indie karena di samping mudah juga murah dan bisa
dilakukan di setiap PC. Edit sistem ini sering disebut juga dengan istilah
digital video editing. Sistem ini juga bisa disebut dengan Random
Access dari video dan audio ke dalam
suatu media rekam berupa disk (disk storage) atau hard disk.
Penyimpanan data di
hard disk sangat memudahkan pengolahan. Selama data masih tersimpan di
dalamnya, seorang editor bisa berulang-ulang mengedit bagian yang kurang
sempurna tanpa harus mengulang dari awal lagi. Selain itu jika hasilnya sudah
final, bisa dikopi berulang-ulang dengan kualitas yang tetap. Jika menggunakan
teknologi analog, hasil berupa kaset tidak akan tahan sampai lima generasi
pengkopian.
Langkah-langkah non
linear editing adalah sebagai berikut:
1.
Logging Artinya pada
sistem nonlinear editing yang dicatat adalah time code in (angka perhitungan jalannya
pita kaset) dan time code out dari sebuah shot secara utuh, dari klip awal
hingga sutradara memutuskan cut pada sebuah shot. Pada umumnya, mesin nonlinear editing jenis apa pun memiliki keterbatasan dari hard
disk yang sangat berhubungan erat dengan banyaknya gambar yang bisa disimpan
dalam memorinya. Dengan keterbatasan ini, seorang editor harus betul-betul
memilih shot yang baik. Selection of action sudah dilakukan pada tahap logging
ini. Apabila ada kesempatan, alangkah baiknya editor melihat lebih dahulu
materi shot yang akan di logging. Pada tahap ini dilakukan pengadministrasian
yang efektif sebab ada hal-hal prinsip yang harus dilakukan dalam menuliskan
deskripsi dari shot-shot itu. Pertama editor harus menulis terlebih dahulu
nomor scene pada awal kalimat, kemudian disusul masing-masing dengan nomor
shot, dan nomor take, baru disusul dengan nama tokoh (karakter) yang akan
muncul pada gambar itu, setelah itu keterangan peristiwa apa yang dialami atau
terjadi dengan tokoh itu.
2.
Digitizing Yaitu
proses memasukkan gambar dan suara yang sudah di- logging ke hard disk
komputer. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, editor harus memutuskan dahulu akan
menggunakan audio video resolution (AVR) berapa, yaitu tingkat kualitas gambar seperti
apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan awal ini.
3.
Editing Film Pada tahap ini,
editor biasanya melakukan off line edit dahulu untuk mendapatkan gambaran
keseluruhan dari program yang diedit. Namun dalam kegiatan nonlinear editing jika mesin yang digunakan kualitasnya baik
seperti Avid, on line d a n off line dapat dilakukan sekaligus.
4.
Redigitize Proses ini
dilakukan dengan cara menggunakan edit decition list (EDL). Jika anda menggunakan
mesin untuk off line berbeda dengan menggunakan mesin pada saat on line, kita
harus menggunakan EDL dari time line yang sudah ada ketika membuat off line editing. Hal ini penting agar tidak terjadi perbedaan
AVR di dalam satu time line, yang menyebabkan komputer tidak bisa berfungsi
sebagaimana mestinya
PEDOMAN PEMOTONGAN (CUTTING)
Pemotongan adalah
langkah lanjutan setelah proses capturing dilakukan. Pemotongan dilakukan
terhadap gambar redundan yang berupa
1.
bidikan-bidikan yang
terlampau pendek yang disebabkan suatu kesulitan atau hal-hal lain pada saat
pengambilan gambar. Umpamanya ketika juru kamera mengadakan pengambilan gambar
lantas pandangannya terhalang oleh orang ramai
2.
hasil pengambilan
panning yang kurang stabil serta pencahayaan yang terlampau terang atau terlalu
gelap
3.
bidikan yang terlampau
panjang harus dibuang sebagian karena ini dapat membuat penonton jemu
4.
gambar-gambar yang
kurang tajam (out of focus) jika hal ini tidak disengaja
5.
hal-hal yang dirasakan
mengganggu kelancaran isi cerita
Related Posts :
- Back to Home »
- editing , film »
- METODE TEKNIK DAN PEDOMAN EDITING FILM

King Of Casinos - Shootercasino.com
BalasHapusKing Of Casinos. Play Online Casino Games | Slots | Blackjack, Roulette. King Of Casinos. Join The King of Online Casino. 인카지노 King of Casinos. 메리트카지노 Join The King of 제왕카지노 Online Casino. Join The King of